REHABILITASI JARINGAN IRIGASI, KEMENTERIAN PUPR LIBATKAN PETANI DI RIAU SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR FREE RIDERS
Air
sebagai salah satu sumber daya milik bersama tentu menjadi sebuah hal yang
harus menguntungkan berbagai pihak, khususnya pada pembahasan kali ini harus
menguntungkan petani dan pemerintah. Pemerintah melalui Kementerian PUPR dan
pihak dari petani diwakili oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Kedua belah
pihak melakukan kontrak dengan tujuan untuk mengurangi atau mengatasi dampak
dari informasi asimetris. Rehabilitasi dan peningkatan dilakukan melalui
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI).
Pengerjaan infrastruktur
berupa bendungan dan saluran irigasi bertujuan meningkatkan produktivitas
pangan nasional guna mencapai ketahanan pangan sebagaimana Nawa Cita Presiden
Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Pelaksanaan dikerjakan dengan skema Padat
Karya Tunai oleh P3A sebagai eksekutor dengan lama pekerjaan selama 3 bulan.
Petani yang bertindak sebagai pekerja mendapatkan bayaran sekitar Rp 80-125
ribu per hari, mengikuti tingkat upah yang berlaku di Riau.
Partisipasi oleh petani
adalah salah satu upaya pemerintah melakukan tindakan kolektif yang positif
dimana untuk menyatukan visi dan misi dari para petani sehingga tujuan akhir
berupa kelancaran sistem irigasi dan bendungan yang diharapkan mampu mengairi sawah
– sawah yang ada dapat tercapai. Selain itu, adanya partisipasi dari petani
tentu juga merupakan sarana transparansi oleh pemerintah terhadap bahan baku
material yang digunakan.
Tidak kalah pentingnya
yaitu adalah salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir
adanya free riders. Harapan dengan adanya partisipasi petani maka mampu meningkatkan
rasa memiliki terhadap infrastruktur yang ada sehingga lebih terjaga dan final
goal-nya adalah terciptanya efisiensi dan keefektifan dalam kegiatan
perekonomian yang ada.
SUMBER
BERITA
Comments
Post a Comment